PENDEKATAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI KELAS
Abstract
Pembelajaran sains seyogyanya lebih menekankan pada proses, siswa aktif selama pembelajaran untuk membangun pengetahuannya melalui serangkaian kegiatan agar pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Keterampilan proses sains dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Pada prinsipnya keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi memiliki kesamaan dalam hal merumuskan permasalahan, mengumpulkan data dan mengajukan solusi pemecahan masalah.
Metakognitif merujuk pada berpikir tingkat tinggi yang melibatkan kontrol aktif dalam proses kognitif belajar dalam memecahkan suatu masalah. Kegiatan seperti perencanaan bagaimana pendekatan tugas belajar yang diberikan, pemantauan pemahaman, dan mengevaluasi kemajuan penyelesaian tugas adalah metakognitif alami. Metakognitif adalah kemampuan berpikir di mana yang menjadi objek berpikirnya adalah proses berpikir yang terjadi pada diri sendiri. Dalam konteks pembelajaran, siswa mengetahui bagaimana untuk belajar, mengetahui kemampuan dan modalitas belajar yang dimiliki, dan mengetahui strategi belajar terbaik untuk belajar efektif. Metakognitif sebagai suatu bentuk kemampuan untuk melihat pada diri sendiri sehingga apa yang dia lakukan dapat terkontrol secara optimal. Para siswa dengan pengetahuan metakognitifnya sadar akan kelebihan dan keterbatasannya dalam belajar. Artinya saat siswa mengetahui kesalahannya, mereka sadar untuk mengakui bahwa mereka salah, dan berusaha untuk memperbaikinya. Untuk itu guru perlu berusaha melatih siswa agar mempunyai kemampuan metakognitif serta memunculkannya sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah sains yang merupakan fokus pendidikan sains di Indonesia.
Full Text:
Unduh ArtikelReferences
Bell, Frederick H. (1978). Teaching and Learning Mathematics (In Secondary Schools). Washington: Win. C. Brown Publishers.
Joyce, Bruce & Marsha Weil. (1996). Models of Teaching. Mars: Allyn & Bacon.
Livingston, J. A. (1997). Metacognition: An Overview. (online) http://www.gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html
Weinert, F. E. & Kluwe, R. H. (1987). Metacognition, Motivation, and Understanding. Hillsdale, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.
Woolfolk, A.E. (1995). Educational Phsycology. USA: Allyn and Bacon.
Anderson, O.W. & Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, and Assessing (A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives). New York: Addision Wesley Longman, Inc.
Tim MKPBM (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI.
Suzana, Y. (2004). Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa SMU. Disajikan pada Seminar Nasional Matematika: Matematika dan Kontribusinya terhadap Peningkatan Kualitas SDM dalam Menyongsong Era Industri dan Informasi, Bandung, 15 Mei 2004.
Putra, I. (2012). Pengembangan Perangkat Model Pembelajaran Metakognitif Berpendekatan Pemecahan Masalah dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Bagi Siswa SMP Kelas VII. Artikel Tesis PPs Undiksha. Singaraja: Undiksha.
Muhfida. (2008). Model-Model Belajar. (online) http://www.muhfida.com/model belajar.html. Diakses 31 Maret 2009.
Gredler, M. (2009). Learning and Instruction theory into Practice. New Jersey: Pearson, Inc.
Moshman & Schraw. (1995). Metacognitive Theories. Educational Psychology Review,Vol 7, No 4.
Uno, H. B. (2009). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Yamin, M. (2003). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.
Iskandar., S. M., & Fitriyah, L. A. (2013). Pemberdayaan Mahasiswa Peserta Kimia Organik (KMA 504) Menggunakan Tugas Presentasi Kelompok dan Penulisan Jurnal Metakognitif. Prosiding Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA. ISBN: 978-602-1213-47-6. Singaraja, 30 November 2013, Hal 134-138.
Jacob, C. (2000). Belajar Bagaimana untuk Belajar Matematika: Suatu Telaah Strategi Belajar Efektif. Prosiding Seminar Nasional Matematika: Peran Matematika Memasuki Millenium III. ISBN: 979-96152-0-8; 443-447. Jurusan Matematika FMIPA ITS. Surabaya, 2 November 2000.
Maulana. (2008). Pendekatan Metakognitif Sebagai Alternatif Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. Jurnal Pendidikan Dasar. No 10, Oktober 2008. Bandung: UPI.
Sastrawati, E., dkk. (2011). Problem Based Learning, Strategi Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. Jurnal Tekno-Pedagogi Vol. 1 No. 2 September 2011 : 1-14.
Nindiasari, H. (2004). Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Pemahaman dan Koneksi Matematik Siswa SMU Ditinjau dari Perkembangan Kognitif Siswa. Tesis pada PPs Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Erudio Journal of Educational Innovation
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.