PENDEKATAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI KELAS

Srini M. Iskandar
  Erudio, Vol 2, No 2 (2014),  pp. 13-20  

Abstract

 

Pembelajaran  sains  seyogyanya  lebih  menekankan  pada  proses,  siswa  aktif selama  pembelajaran  untuk  membangun  pengetahuannya  melalui  serangkaian kegiatan  agar  pembelajaran menjadi  bermakna  bagi  siswa. Keterampilan proses sains dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Pada  prinsipnya  keterampilan  dasar  dan  keterampilan  terintegrasi memiliki kesamaan  dalam  hal  merumuskan  permasalahan,  mengumpulkan  data  dan mengajukan solusi pemecahan masalah.

Metakognitif  merujuk  pada  berpikir  tingkat  tinggi  yang  melibatkan  kontrol  aktif dalam proses kognitif belajar dalam memecahkan suatu masalah. Kegiatan seperti perencanaan bagaimana pendekatan tugas  belajar  yang  diberikan,  pemantauan  pemahaman,  dan  mengevaluasi kemajuan  penyelesaian  tugas  adalah  metakognitif  alami.  Metakognitif  adalah kemampuan berpikir di mana yang menjadi objek berpikirnya adalah proses berpikir yang  terjadi  pada  diri  sendiri.  Dalam  konteks  pembelajaran,  siswa  mengetahui bagaimana  untuk  belajar,  mengetahui  kemampuan  dan  modalitas belajar yang dimiliki, dan mengetahui strategi belajar  terbaik untuk belajar efektif. Metakognitif sebagai  suatu  bentuk  kemampuan  untuk  melihat  pada  diri  sendiri  sehingga  apa yang  dia  lakukan  dapat  terkontrol  secara  optimal.  Para  siswa  dengan pengetahuan  metakognitifnya  sadar  akan  kelebihan dan  keterbatasannya  dalam belajar. Artinya saat siswa mengetahui kesalahannya, mereka sadar untuk mengakui bahwa mereka salah, dan berusaha untuk memperbaikinya. Untuk itu guru perlu berusaha melatih siswa agar mempunyai kemampuan metakognitif serta memunculkannya sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah sains yang merupakan fokus pendidikan sains di Indonesia.

Full Text:

Unduh Artikel

References


Bell, Frederick H. (1978). Teaching and Learning Mathematics (In Secondary Schools). Washington: Win. C. Brown Publishers.

Joyce, Bruce & Marsha Weil. (1996). Models of Teaching. Mars: Allyn & Bacon.

Livingston, J. A. (1997). Metacognition: An Overview. (online) http://www.gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html

Weinert, F. E. & Kluwe, R. H. (1987). Metacognition, Motivation, and Understanding. Hillsdale, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Woolfolk, A.E. (1995). Educational Phsycology. USA: Allyn and Bacon.

Anderson, O.W. & Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, and Assessing (A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives). New York: Addision Wesley Longman, Inc.

Tim MKPBM (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI.

Suzana, Y. (2004). Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa SMU. Disajikan pada Seminar Nasional Matematika: Matematika dan Kontribusinya terhadap Peningkatan Kualitas SDM dalam Menyongsong Era Industri dan Informasi, Bandung, 15 Mei 2004.

Putra, I. (2012). Pengembangan Perangkat Model Pembelajaran Metakognitif Berpendekatan Pemecahan Masalah dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Bagi Siswa SMP Kelas VII. Artikel Tesis PPs Undiksha. Singaraja: Undiksha.

Muhfida. (2008). Model-Model Belajar. (online) http://www.muhfida.com/model belajar.html. Diakses 31 Maret 2009.

Gredler, M. (2009). Learning and Instruction theory into Practice. New Jersey: Pearson, Inc.

Moshman & Schraw. (1995). Metacognitive Theories. Educational Psychology Review,Vol 7, No 4.

Uno, H. B. (2009). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Yamin, M. (2003). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.

Iskandar., S. M., & Fitriyah, L. A. (2013). Pemberdayaan Mahasiswa Peserta Kimia Organik (KMA 504) Menggunakan Tugas Presentasi Kelompok dan Penulisan Jurnal Metakognitif. Prosiding Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA. ISBN: 978-602-1213-47-6. Singaraja, 30 November 2013, Hal 134-138.

Jacob, C. (2000). Belajar Bagaimana untuk Belajar Matematika: Suatu Telaah Strategi Belajar Efektif. Prosiding Seminar Nasional Matematika: Peran Matematika Memasuki Millenium III. ISBN: 979-96152-0-8; 443-447. Jurusan Matematika FMIPA ITS. Surabaya, 2 November 2000.

Maulana. (2008). Pendekatan Metakognitif Sebagai Alternatif Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. Jurnal Pendidikan Dasar. No 10, Oktober 2008. Bandung: UPI.

Sastrawati, E., dkk. (2011). Problem Based Learning, Strategi Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. Jurnal Tekno-Pedagogi Vol. 1 No. 2 September 2011 : 1-14.

Nindiasari, H. (2004). Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Pemahaman dan Koneksi Matematik Siswa SMU Ditinjau dari Perkembangan Kognitif Siswa. Tesis pada PPs Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Erudio Journal of Educational Innovation

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.